• spensada
  • 11
  • SSP

Selamat Datang di Website SMP NEGERI 1 SUKASADA.

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 1 SUKASADA

NPSN : 50100323

Jl. Jelantik Gingsir No.26, Sukasada, Kec. Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali 81161


[email protected]

TLP : (0362)21498


          

Prestasi Siswa


Laga eksebisi Kick Boxing yang digelar di Angel MMA Denpasar, 19-21 November 2022

Selain mempertandingkan 41 cabang olahraga, Porprov Bali XV juga menggelar laga eksebisi pada sejumlah cabang olahraga yakni Aeromodeling, Paralayang, Bola Tangan, E-Sport, Kick Boxing, dan Pickle Ball. Pada laga eksebisi Kick Boxing yang digelar di Angel MMA Denpasar, 19-21 November 2022, Kabupaten Buleleng menurunkan 14 petarung terbaiknya. Tak tanggung-tanggung, hasil gemilang diraih Tim Kick Boxing Buleleng dengan meraup 4 medali emas, 7 perak dan 3 perunggu dan dinobatkan sebagai juara umum pertama. Murid terbaik Spensada Sukasada juga menorehkan prestasi gemilang pada ajang ini : 1. Medali Emas : Putu Yuli Sulistia Dewi (kelas tanding 46 kg) 2. Medali Emas : Putu Edi Pratamayasa (kelas tanding 54 kg) 3. Medali Perak : Ni Kadek Putri Arta Widiadari (kelas tanding 42 kg) 4. Medali Perunggu : I Putu Bagus Raditya Pratama (kelas tanding 42 kg) 5. Medali Perunggu : Ngurah Revan Dwi Prayoga (kelas tanding 47 kg) Bela diri jika disalurkan ke arah pengembangan prestasi akan lebih positif dibadingkan digunakan untuk hal-hal yang merugikan. Selamat untuk murid yang berprestasi dan pembina yang mendampingi. #spensada #cerdas #ceriaberbudayasantun



:: Selengkapnya

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 78238
Pengunjung : 35510
Hari ini : 20
Hits hari ini : 129
Member Online : 1
IP : 216.73.216.46
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

SMP NEGERI 1 SUKASADA LEMBAGA RESMI MENJADI SATU-SATUNYA SEKOLAH RUJUKAN GOOGLE DI BALI, SISWA JUGA




Setelah menjalani proses yang tidak mudah, SMPN 1 Sukasada akhirnya resmi dinobatkan sebagai sekolah rujukan Google, Senin (5/2/2024). Yang lebih membanggakan lagi, SMPN 1 Sukasada menjadi satu-satunya sekolah di Bali yang berhasil meraih predikat ini. Penyerahan plakat sekolah rujukan google diserahkan Google For Education secara simbolis melalui Kadisdikpora Buleleng, Made Astika, S.Pd., M.M., kepada Kepala SMPN 1 Sukasada Ni Ketut Liesvi Ismawantini, S.Pd., M.Pd.
Selain lembaga, siswa SMPN 1 Sukasada juga turut mengharumkan nama sekolah lewat prestasi yang diraih di ajang lomba Futsal tingkat Pelajar SMP se Kabupaten Buleleng sebagai juara 3 dan juara 2 Kickboxing tingkat Provinsi diraih oleh Putu Yuli Sulistia Dewi.
Kepala SMPN 1 Sukasada, Ni Ketut Liesvi Ismawantini, S.Pd., M.Pd., ketika dimintai keterangan Rabu (7/2/2024) mengungkapkan sekolah rujukan google ini adalah program yang diberikan oleh google kepada sekolah yang telah menggunakan berbagai teknologi google for education, misalkan dalam pembelajaran sehari-hari dari kertas berubah ke digital kemudian juga adanya perubahan mind set guru dalam pembelajaran. Di Spensada, pemanfaatan fitur google for education terlaksana melalui pemanfaatan chromebook di dalam pembelajaran. Sejak mendapatkankan bantuan chromebook sebanyak 150 buah, ini dimanfaakan kebaradaannya oleh pihak sekolah terutama saat pandemic covid awalnya, dan kemudian dilanjutkan hingga saat ini.
“Berbicara mengenai digitalisasi di sekolah, sebenarnya sudah terlaksana sejak covid-19. Waktu itu kami belum menyandang sekolah penggerak, tetapi kami sudah lebih dulu bergerak. Saat awal covid sudah melaksanakan pembelajaran menggunakan chromebook, awalnya anak yang tidak punya hp sebagian belajar di sekolah, dari sini diketahui bahwa fitur-fitur chromebook itu luar biasa untuk dilaksanakan pembelajaran kepada murid, sehingga inilah yang kami manfaatkan, ternyata karena keaktifan siswa kami mengakses chromebook dan itu ketika diakses sudah langsung tekoneksi dengan google, kami dilirik oleh google untuk menjadi calon sekolah rujukan google,” beber Liesvi.
Disamping itu syarat lain untuk mendapatkan rujukan ini adalah 25% dari tenaga kependidikan harus punya sertifikat Google For Education, nah untuk di SMPN 1 Sukasada sudah terpenuhi 45%. Untuk mendapatkan sertifikat google for education ini guru-guru sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan lewat Bootcamp yang diselenggarakan selama 6 hari dengan didampingi dan dipandu oleh duta google for education. Usai pelatihan diberikan voucher untuk melakukan tes berbahasa inggris secara online langsung dari pusat google dengan minimal harus mencapai nilai 70, dan itu sampai 3 kali remidi baru akhirnya semua guru tuntas sampai di angka 80 ke atas. Setelah tes kemudian tinggal menunggu pengumuman layak tidaknya menjadi sekolah rujukan google.
Selama proses menuggu, sekolah tetap semangat menjalankan pembelajaran digital berbasis chromebook itu. dan ini bukan sekedar teori, tetapi nyata adanya di sekolah. kuncinya di awal untuk membangkitan perubahan dari kertas menjadi digital itu adalah membentuk tim IT, syukur Tim IT Spensada sangat aktif dalam membantu kendala yang ada di sekolah, mereka membantu guru-guru yang kurang mampu dalam penggunaannya.
“Jadi semuanya berproses dan ketika proses yang kita jalani berhasil, tentunya ada kebanggaan tersendiri bagi kami apalagi bagi sekolah yang berlokasi dipinggiran seperti kami,” ungkap Liesvi.
Sementara itu disinggung mengenai prestasi yang diraih oleh siswanya, Liesvi mengaku bangga sejalan dan seiring dengan perjalanan sekolah menjadi sekolah penggerak dimana kemudian pembelajaran juga sudah berbasis digital kemudian menjadi sekolah rujukan google, siswa juga berlomba-lomba ikut menyumbangkan prestasi untuk sekolah.
“Kami selalu memikirkan potensi peserta didik, walaupun kami tidak bisa akademik di non akademik pun kami dukung, mungkin karena kami sekolah pinggiran untuk anak yang berprestasi di akademik lebih memiih sekolah di Kota, sehingga input kami bisa dibilang biasa-biasa saja, pun demikian berbicara tentang strategi pembelajaran kami yakin setara dengan sekolah di kota karena kami sudah berproses di pembelajaran berdiferensiasi, guru kami tidak lagi mengajar berpusat kepada guru semua sudah menggunakan strategi yang berpihak kepada murid. Jadi karena anak kami lebih berpotensi di non akademik, kita genjot itu. syukur siswa sekarang terlihat berlomba menempa potensinya sehingga berujung pada prestasi, harapannya budaya ini agar terus terjaga sehingga SMPN 1 Sukasada akan semakin dikenal dengan prestasi gemilangnya,” tutup Liesvi.
Selengkapnya baca TPI versi CETAK edisi Pebruari 1 tahun 2024



Share This Post To :




Kembali ke Atas


Berita Lainnya :





   Kembali ke Atas